KATA PENGANTAR
Dengan
menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan
puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah
ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini.
Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua
pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini. Terlepas dari semua itu, Kami
menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat
maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima
segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah
ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah
tentang Algoritma Kriptografi Klasik ini dapat menambah wawasan terhadap pembaca.
DAFAR ISI
Kata Pengantar................................................................................................................. i
Daftar Isi.......................................................................................................................... ii
Makalah Algoritma Kriptografi Klasik........................................................................ 1
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................ 1
A.
Latar
Belakang......................................................................................................
B.
Tujuan....................................................................................................................
BAB II ISI..........................................................................................................................
A.
Pengertian
Kriptografi.........................................................................................
B.
Implementasi
Kriptografi.....................................................................................
C.
Elemen-Elemen
Kriptografi.................................................................................
D.
Macam-Macam
Algoritma Kriptografi..............................................................
E.
Pengertian
Algoritma Kriptografi Klasik...........................................................
F.
Macam-Macam
Algoritma Kriptografi Klasik..................................................
G.
Jenis
Kriptografi Klasik.......................................................................................
BAB III PENUTUP...........................................................................................................
A.
Kesimpulan............................................................................................................
B.
Saran.......................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Kriptografi
(Cryptography) berasal dari bahasa Yunani, yaitu kryptos yang artinya yang
tersembunyi dan graphein yang artinya tulisan. Awal mula kriptografi dipahami
sebagai ilmu tentang menyembunyikan ,tetapi seiring perkembangan zaman hingga
saat ini pengertian kriptografi berkembang menjadi ilmu tentang teknik
matematis yang digunakan untuk menyelesaikan persoalan keamanan berupa privasi
dan otentikasi. Dalam perkembangannya kriptografi dikenal menjadi kriptografi klasik
dan kriptografi modern, kriptografi klasik contohnya caesar cipher, vigenere
cipher dan lainnya sedangkan kriptografi modern contohnya ada md5, rc4, dan
lain sebagainya.
B.
Tujuan
a. Untuk
mengetahui implementasi kriptografi dalam kehidupan sehari hari
b. Untuk
mengetahui algoritma kriptografi klasik
c. Untuk
mengetahui ciri-ciri kriptografi klasik
d. Untuk
mengetahui jenis-jenis kriptografi klasik
BAB II
ISI
A.
Pengertian
Kriptografi
Kriptografi
berasal dari bahasa yunani, menurut bahasa dibagi menjadi dua kripto dan
graphia, kripto berarti secret (rahasia) dan graphia berarti writing (tulisan).
Menurut teminologinya kriptografi adalah ilmu dan seni untuk menjaga keamanan
pesan ketika pesan di kirim dari suatu tempat ketempat yang lain.
B.
Implementasi
Kriptografi
Implementasi
dari kriptografi sangat banyak bisa kita temui dalam kehidupan sehari-hari,
seperti Automatic Teller Machine (ATM), Penggunaan ATM untuk banking, bahkan
mulai meningkat menjadi Internet Banking, Mobile Banking, Komunikasi elektronik
seperti telepon tetap, cellular, SMS, MMS. 3G, Komunikasi via Internet seperti
email, messaging, chatting, Voice Call dan E-Government, E-Commence.
C. Elemen-Elemen Kriptografi
Berikut
Elemen-elemen Kriptografi :
1.
Pesan, Plainteks dan Cipherteks.
Pesan adalah data atau informasi yang dapat dibaca dan dimengerti maknanya.
Nama lain untuk pesan adalah plainteks. Agar pesan tidak bisa dimengerti
maknanya oleh pihak lain, maka pesan perlu disandikan ke bentuk lain yang tidak
dapat dipahami. Bentuk pesan yan g tersandi disebut cipherteks
2.
Pengirim dan Penerima
Pengirim adalah entitas yang mengirim pesan kepada entitas lainnya.
Penerima adalah entitas yang menerima pesan. Entitas di sini dapat berupa
orang, mesin (komputer), kartu kredit dan sebagainya.
3.
Enkripsi dan dekripsi
Proses menyandikan plainteks menjadi cipherteks disebut enkripsi. Sedangkan
proses mengembalikan cipherteks menjadi plainteks semula dinamakan dekripsi.
4.
Cipher
Algoritma kriptografi disebut juga cipher yaitu aturan untuk enciphering dan deciphering, atau fungsi matematika yang digunakan untuk enkripsi dan dekripsi. Konsep matematis yang mendasari algoritma kriptografi adalah relasi antara dua buah himpunan yaitu himpunan yang berisi elemen-elemen plainteks dan himpunan yang berisi cipherteks. Enkripsi dan dekripsi adalah fungsi yang memetakan elemen-elemen antara kedua himpunan tersebut.
Algoritma kriptografi disebut juga cipher yaitu aturan untuk enciphering dan deciphering, atau fungsi matematika yang digunakan untuk enkripsi dan dekripsi. Konsep matematis yang mendasari algoritma kriptografi adalah relasi antara dua buah himpunan yaitu himpunan yang berisi elemen-elemen plainteks dan himpunan yang berisi cipherteks. Enkripsi dan dekripsi adalah fungsi yang memetakan elemen-elemen antara kedua himpunan tersebut.
5.
Sistem Kriptografi
Sistem kriptografi merupakan kumpulan yang terdiri dari algoritma
kriptografi, semua plainteks dan cipherteks yang mungkin dan kunci.
6.
Penyadap
Penyadap adalah orang yang berusaha mencoba menangkap pesan selama ditransmisikan dengan tujuan mendapatkan informasi sebanyak-banyaknya mengenai sistem kriptografi yang digunakan untuk berkomunikasi dengan maksud untuk memecahkan cipherteks.
Penyadap adalah orang yang berusaha mencoba menangkap pesan selama ditransmisikan dengan tujuan mendapatkan informasi sebanyak-banyaknya mengenai sistem kriptografi yang digunakan untuk berkomunikasi dengan maksud untuk memecahkan cipherteks.
7.
Kriptanalisis dan kriptologi
Kriptanalisis (cryptanalysis) adalah ilmu dan seni untuk memecahkan
cipherteks menjadi plainteks tanpa mengetahui kunci yang digunakan. Pelakunya
disebut kriptanalis. Kriptologi adalah studi mengenai kriptografi dan
kriptanalisis.
D.
Macam-Macam
Algoritma Kriptografi
Berdasarkan kesamaan kuncinya, algoritma
sandi dibedakan menjadi :
1. Algoritma
kunci simetris
2.
Algoritma kunci asimetris
Berdasarkan
arah implementasi dan pembabakan zamannya dibedakan menjadi :
1.
Algoritma sandi klasik
2.
Algoritma sandi modern
Berdasarkan
besar data yang diolah dalam satu kali proses, maka algoritma kriptografi dapat
dibedakan menjadi dua jenis yaitu :
1.
Algoritma block cipher
2.
Algoritma stream cipher
E. Pengertian Algoritma Kriptografi
Klasik
Algoritma
kriptografi (cipher) yang digunakan saat itu, dinamakan juga algoritma
klasik, adalah berbasis karakter, yaitu enkripsi dan dekripsi dilakukan pada
setiap karakter pesan. Semua algoritma klasik termasuk ke dalam sistrm
kriptografi simetris dan digunakan jauh sebelum kriptografi kunci publik
ditemukan.
Kriptogarfi klasik memiliki beberapa
ciri :
1. Berbasis karakter
2. Menggunakan pena dan kertas saja,
belum ada computer
3. Termasuk ke dalam kriptografi kunci
simetris.
Tiga alasan mempelajari algoritma
klasik :
1. Memahami konsep dasar kriptografi
2. Dasar algoritma kriptografi modern
3. Memahami kelemahan sistem kode
F.
Macam-Macam Kriptografi Klasik
Pada
dasarnya, algoritma kriptografi klasik dapat dikelompokkan ke dalam dua macam
cipher, yaitu :
1. Cipher substitusi (substitution cipher)
Di dalam
cipher substitusi setiap unit plainteks diganti dengan satu unit cipherteks.
Satu “unit” di isini berarti satu huruf, pasanga huruf, atau dikelompokkan
lebih dari dua huruf. Algoritma substitusi tertua yang diketahui adalah Caesar
cipher yang digunakan oleh kaisar Romawi , Julius Caesar (sehingga
dinamakan juga casear cipher), untuk mengirimakan pesan yang
dikirimkan kepada gubernurnya.
2. Cipher transposisi (transposition
cipher)
Pada cipher
transposisi, huruf-huruf di dalam plainteks tetap saja, hanya saja urutannya
diubah. Dengan kata lain algoritma ini melakukan transpose terhadap rangkaian
karakter di dalam teks. Nama lain untuk metode ini adalah permutasi atau
pengacakan (scrambling) karena transpose setiap karakter di dalam teks
sama dengan mempermutasikan karakter-karkater tersebut. (Munir.2006)
G.
Jenis Kriptografi Klasik
1. Vigènere
cipher
Vigenere cipher mungkin adalah contoh terbaik dari cipher alphabet-majemuk
‘manual’. Algoritma ini dipublikasikan oleh diplomat (sekaligus seorang
kriptologis) perancis, Blaise de Vigènere pada abad 16. Vigènere
cipher dipublikasikan pada tahun 1586. Cipher ini berhasil
dipecahkan oleh Babbage dan Kasiski pada pertengahan abad 19. Vigènere
cipher digunakan oleh tentara Konfiderasi (Confederate Army) pada
perang sipil Amerika (American Civil war).
Vigènere cipher sangat dikenal karena mudah dipahami dan
diimplementasikan. Cipher menggunakan bujursangakar Vigènere untuk
melakukan enkripsi. Kolom paling kiri dari bujursangkar menyatakan huruf-hurf
kunci, sedangkan baris paling atas menyatakan huruf-huruf plainteks. Setiap
baris dalam bujursangkar menyatakan huruf-huruf cipherteks, yang mana jumlah
pergesaran huruf plainteks ditentukan nilai numerik huruf kunci tersebut (
yaitu, A = 0, B = 1, C = 2,…, Z = 25). Bujursangkar vigènere digunakan untuk
memperoleh cipherteks dengan menggunakan kunci yang sudah ditentukan. Jika
panjang kunci lebih pendek dari pada panjang plainteks, maka kunci diulang
penggunaanya (sistem periodik). Bila panjang kunci adalah m, maka
periodenya dikatakan m. sebagai contoh, jika plainteks adalah THIS
PLAINTEXT dan kunci adalah sony maka penggunaan kunci secara periodik
adalah sebagai berikut.
Plainteks : THIS
PLAINTEXT
Kunci : SONY
SONYSONYS
Cipherteks : LVVQ HZNGFHRVL
2. Autokey
Cipher
Kriptografi Autokey adalah pengembangan dari kriprografi Caesar dan
Vigenere. Cara melakukan enkripsi sama seperti kedua
kriptografi sebelumnya. Pada kriptografi Autokey juga
digunakan sebuah kata sebagai kunci. Kunci ini kemudian diikuti dengan plaintext
sehingga membentuk huruf-huruf yang sama panjang dengan plaintext.
Urutan huruf-huruf ini yang akan digunakan sebagai kunci pada saat
enkripsi. Rumus yang berlaku untuk kriptografi Autokey sama seperti
Caesar dan Vigenere.
Contoh, jika
plaintext adalah INI PESAN RAHASIA, maka jika kita gunakan kunci kata BESOK,
maka kata BESOK akan disisipkan di depan plaintext INI PESAN RAHASIA. Kemudian
enkripsi dilakukan sama dengan enkripsi Caesar dan Vigenere.
3. Reverse
Cipher
Ini aadalah contoh kriptografi klasik yang menggunakan substitusi yaitu
mengganti satu huruf dengan huruf lain ataupun mengubah suatu
kalimat dengan menuliskan setiap kata secara terbalik. Ini contoh yang paling
sederhana dari transposisi yaitu mengubah suatu kalimat dengan menuliskan
setiap kata secara terbalik. Contoh Kriptografi Reverse:
Plaintext : AKU AKAN PERGI BESOK PAGI
Ciphertext : UKA NAKA IGREP KOSEB IGAP
Pada kriptografi kolom (column cipher), plaintext disusun dalam kelompok
huruf yang terdiri dari beberapa huruf. Kemudian huruf-huruf dalam
kelompok ini dituliskan kembali kolom per kolom, dengan urutan kolom yang bisa
berubah-ubah. Contoh Kriptografi Kolom:
Kalimat ‘ AYAH SUDAH TIBA KEMARIN SORE ’, jika disusun dalam kolom 7 huruf,
maka akan menjadi kolom - kolom berikut :
AYAHSUD
AHTIBAK
AHTIBAK
EMARINS
OREAAAA
Untuk melengkapi kolom terakhir agar berisi 7 huruf, maka sisanya diisi
dengan huruf ‘A’atau bisa huruf apa saja sebagai huruf pelengkap. Kalimat
tesebut setelah dienkripsi dengan 7 kolom huruf dan urutan kunci 6725431, maka
hasil enkripsinya:
DKSAATAEUANASBIAHIRAAAEOYHMR
4.
Zig-Zag Cipher
Pada kriptografi kolom zig- zag, plaintext
disusun dalam kelompok huruf yang terdiri dari
beberapa huruf. Kemudian huruf-huruf dalam uruta kolom yang dimasukkan secara
pola zig-zag.
5. Segitiga
Cipher
Pada kriptografi kolom Triangle, plaintext disusun dalam
kelompok huruf yang terdiri dari beberapa huruf. Kemudian huruf-huruf
dalam urutan kolom yang dimasukkan secara pola segitiga.
6. Super
Enkripsi
Kombinasi Antara Cipher Substitusi (Caesar Cipher) dan Cipher Tranposisi
(Column Cipher). Sehingga memperoleh Cipher yang lebih kuat (Super) dari pada
Satu Cipher saja.
8. Enigma
Machine
Enigma Machine adalah mesin yang digunakan Jerman
selama Perang Dunia II untuk mengenkripsi/dekripsi pesan-pesan militer. Enigma
menggunakan sistem rotor(mesin berbentuk roda yang
berputar) untuk membentuk huruf cipherteks yang berubah - ubah.
Setelah setiap huruf dienkripsi, rotor kembali berputar untuk
membentuk huruf cipherteks yang baru.
BAB III
PENUTUP
PENUTUP
A.
Kesimpulan
B.
Saran
Teimakasih karena sudah sangat membantu, mantap semoga karyannya tetap maju
BalasHapus