Kamis, 11 Mei 2017

What is IDS & NIDS | Network Security


Apa itu IDS Intrusion Detection System ) & NIDS ( Network-based Intrusion Detection System )


Abstrak
            Seiring dengan Perkembangan Teknologi Informasi saat ini yang selalu berubah, menjadikan keamanan suatu informasi sangatlah penting terlebih lagi pada suatu jaringan yang terkoneksi dengan internet. Namun yang cukup disayangkan adalah ketidakseimbangan antara setiap perkembangan suatu teknologi tidak diiringi dengan perkembangan pada sistem keamanan itu sendiri, dengan demikian cukup banyak sistem – sistem yang masih lemah dan harus ditingkatkan dinding keamanannya.
            Keamanan suatu jaringan seringkali terganggu dengan adanya ancaman dari dalam ataupun dari luar. Serangan tersebut berupa serangan Hacker yang bermaksud merusak Jaringan Komputer yang terkoneksi pada internet ataupun mencuri informasi penting yang ada pada jaringan tersebut.
Hadirnya firewall telah banyak membatu dalam pengamanan, akan tetapi seiring berkembang teknolgi sekrang ini hanya dengan firewall keamanan tersebut belum dapat dijamin sepenuhnya. Karena itu telah berkembang teknologi IDS dan IPS sebagai pembantu pengaman data pada suatu jarigan komputer. Dengan adanya IDS ( Intrusion Detection System ) dan IPS ( Instrusion Prevention System ), maka serangan – serangan tersebut lebih dapat dicegah ataupun dihilangkan. IDS ( Intrusion Detection System) berguna untuk mendeteksi adanya serangan dari penyusup (serangan dari dalam) sedangkan IPS ( Intrusion Prevention System ) berguna untuk mendeteksi serangan dan menindaklanjutinya dengan pemblokan serangan.





BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keamanan jaringan komputer dikategorikan dalam dua bagian, yaitu keamanan secara fisik dan juga keamanan secara non fisik. Kemanan secara fisik merupakan keamanan yang cenderung lebih memfokuskan segala sesuatunya berdasarkan sifat fisiknya dalam hal ini misalanya pengamanan komputer agar terhindar dari pencurian dengan rantai sehingga fisik komputer tersebut tetap pada tempatnya, kondisi ini sudah sejak lama diaplikasikan dan dikembangkan. Sedangkan keamaanan non fisik adalah keamanan dimana suatu kondisi keamanan yang menitik beratkan pada kepentingan secara sifat, sebagai contoh yaitu pengamanan data, misalnya data sebuah perusahaan yang sangat penting,

B. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakan di atas, tujuan penulis membuat makalah pengamanan jaringan komputer dengan metode Pendeteksian dan Pencegahan adalah sebagai berikut :
1.         Pembaca mengetahui metode – metode pendeteksian dan pencegahan yang baik dan secara umum sering digunakan.
2.         Pembaca mengetahui apakah IDS (Intrusion Detection System) dan IPS (Intrusion Prevention System) dan bagaimana IDS (Intrusion Detection System)  serta IPS (Intrusion Prevention System) pada saat sekarang ini secara umum berdasarkan beberapa pandangan dan pengertian yang ada.
3.         Pembaca mengetahui Karateristik dari metode IDS (Intrusion Detection System) dan IPS (Intrusion Prevention System).
4.         Pembaca memiliki pandangan kedepan mengenai manajemen keamanan informasi dan  pengaman jaringan komputer.

C. Metode Penelitian
Metode penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah metode literature, yaitu dengan literature dari materi – materi yang ada pada buku dan internet.









BAB II
Pembahasan
A.  Pengertian
Keamanan atau security adalah mekanisme dan teknik untuk melindungi sesuatu yang dapat berupa data atau informasi di dalam sistem. Pada dasarnya secutity adalah sistem yang digunakan untuk melindungi sistem dalam suatu jaringan keamanan agar tetap terjaga.
Keamanan atau Security haruslah memiliki beberapa bagian penting di dalamnya, yaitu :
1.      Availability yaitu menjaga akses untuk masuk ke dalam informasi
2.      Confidentianlity yaitu menjaga informasi secara rahasia dan hanya dapat dibuka oleh yang memiliki hak resmi untuk mengaksesnya.
3.      Anonymity yaitu menyembunyikan identitas dari entitas yang terlibat dalam prosesnya
4.      Privacy yaitu memiliki hak dan kewajiban yang mengatur akusisim rahasia pribadi, dan informasi rahasi yang lain.
5.      Identification and Authentication yaitu cara mengetahui identitas user dalam jaringan komputer.
IDS (Intrusion Detection System) dan IPS (Intrusion Prevention System) adalah sistem – sistem yang banyak digunakan untuk mendeteksi dan melindungi atau mencegah sistem keamanan dari serangan – serangan. Mekanisme keamanan ini dilakukan dengan cara membandingkan paket yang masuk dengan data – data signature yang ada.
Apa itu IDS (Instruction Detection System)?
IDS (Intrution Detection System) adalah sebuah sistem yang melakukan pengawasan terhadap traffic jaringan dan pengawasan terhadap kegiatan-kegiatan yang mencurigakan didalam sebuah sistem jaringan. Jika ditemukan kegiatan-kegiatan yang mencurigakan berhubungan dengan traffic jaringan maka IDS akan memberikan peringatan kepada sistem atau administrator jaringan. Dalam banyak kasus IDS juga merespon terhadap traffic yang tidak normal/ anomali melalui aksi pemblokiran seorang user atau alamat IP (Internet Protocol) sumber dari usaha pengaksesan jaringan.
            IDS sendiri muncul dengan beberapa jenis dan pendekatan yang berbeda yang intinya berfungsi untuk mendeteksi traffic yang mencurigakan didalam sebuah jaringan. Beberapa jenis IDS adalah : yang berbasis jaringan (NIDS) dan berbasis host (HIDS). Ada IDS yang bekerja dengan cara mendeteksi berdasarkan pada pencarian ciri-ciri khusus dari percobaan yang sering dilakukan. Cara ini hampir sama dengan cara kerja perangkat lunak antivirus dalam mendeteksi dan melindungi sistem terhadap ancaman. Kemudian ada juga IDS yang bekerja dengan cara mendeteksi berdasarkan pada pembandingan pola traffic normal yang ada dan kemudian mencari ketidaknormalan traffic yang ada.
Ada IDS yang fungsinya hanya sebagai pengawas dan pemberi peringatan ketika terjadi serangan dan ada juga IDS yang bekerja tidak hanya sebagai pengawas dan pemberi peringatan melainkan juga dapat melakukan sebuah kegiatan yang merespon adanya percobaan serangan terhadap sistem jaringan dan komputer.
     IDS tidak hanya bekerja secara sendiri, IDS (Intrusion Detection System) bekerja mendeteksi gangguan bersama – sama dengan firewall. Mekanisme penggunaan IDS adalah IDS (Intrusion Detection System) membantu firewall melakukan pengamanan dengan snort ( open source ) ataupun dengan menggunakan Box IDS sedangkan firewall menggunakan Packet Filtering Firewall.
      Paket Filtering Firewall dapat membatasi akses koneksi berdasarkan pattern atau pola – pola koneksi yang dilakukan, seperti protokol, IP source and IP destination, Port Source and Port Destination, Aliran data dan code bit sehingga daat diatur hanya akses yang sesuai dengan policy saja yang dapat mengakses sestem. Paket Filtering Firewall bersifat statik sehingga fungsi untuk membatasi akses juga secara statik, sebagai contoh : akses terhadap port 80 (webserver) diberikan izin (allow) oleh policy, maka dari manapun dan apapun aktifitas terhadap port tersebut tetap di ijinakan meskipun aktifitas tersebut merupakan gannguan (intrusion) ataupun usaha penetrasi dari para intruder.
      Untuk itulah Paket Filtering Firewall tidak dapat mengatasi gangguan yang bersifat dinamik sehingga harus dikombinasikan penggunaannya dengan IDS (Intrusion Detection System) untuk membantu sistem hardening atau pengamanan.
IDS (Intrusion Detection System) dan Firewall menggunakan Engine Sistem Pencegahan Penyusupan untuk melakukan pengamanan secara maksimal, Engine tersebut bertugas membaca alert dari IDS (Intrusion Detection System), alert tersebut dapat berupa jenis serangan dan IP address intruder , kemudian memerintahkan firewall untuk melakukan block ataupun drop akses intruder tersebut ke koneksi dalam sistem.
Sistem pencegahan intrusion dari para intruder tersebut akan lebih maksimal jika diletakkan pada router, sehingga daerah kerja sistem tersebut dapat mencakup semua host yang berada dalam satu jaringan dengan router sebagai tempat mengimplementasikan sistem pencegahan penyusupan tersebut. Bila konsentrator menggunakan switch, akan terdapat masalah yang timbul. Masalah tersebut adalah proses pendeteksian terhadap paket data yang datang menjadi tidak berfungsi, salah satu cara yang mudah untuk mengatasi masalah seperti ini, cara tersebut adalah dengan melakukan spoofing MAC address terhadap host – host yang akan diamati.
-        Paket Decoder
Paket yang disandikan.
-        Preprocessor (Plug-ins)
Modul plug-in uang berfungsi untuk mengolah paket sebelum dianalisa.
-        Detection Engine
Rules from signature.
-        Output Stage
Alert dan Log.
Ada beberapa tipe penggunaan IDS (Intrusion Detection System) untuk menajemen keamanan informasi dan pengamanan jaringan, yaitu dengan menggunakan Snort IDS (Intrusion Detection System) dan IDS (Intrusion Detection System) dengan menggunakan Box.
-        Snort IDS
Snort IDS merupakan IDS open source yang secara defacto menjadi standar IDS (Intrusion Detection System) di industri. Snort merupakan salah satu software untuk mendeteksi instruksi pada system, mampu menganalisa secara real-time traffic dan logging IP, mampu menganalisa port dan mendeteksi segala macam intrusion atau serangan dari luar seperti buffter overflows, stealth scan, CGI attacks, SMP probes, OS fingerprinting.
Secara default Snort memiliki 3 hal yang terpenting, yaitu :
1.       Paket Snifferm
Contoh : tcpdump, iptraf, dll.
2.       Paket Logger
Berguna dalam Paket Traffic.
3.       NIDS (Network Intrusion Detection System )
Deteksi Intrusion pada Network
            Komponen – komponen Snort IDS (Intrusion Detection System) meliputi :
-        Rule Snort
Rule Snort merupakan database yang berisi pola – pola serangan berupa signature jenis – jenis serangan. Rule snort IDS (Intrusion Detection System) harus selalu terupdate secara rutin agar ketika ada suatu teknik serangan yang baru, serangan tersebut dapat terdeteksi. Rule Snort dapat di download pada website www.snort.org.
-        Snort Engine
Snort Engine merupakan program yang berjalan sebagai daemon proses yang selalu bekerja untuk membaca paket data dan kemudian membadingkan dengan Rule Snort.
-        Alert
Alert merupakan catatan serangan pada deteksi penyusupan. Jika Snort engine mendeteksi paket data yang lewat sebagai sebuah serangan, maka snort engine akam mengirimkan alert berupa log file. Kemudian alert tersebut akan tersimpan di dalam database.

Hubungan ketiga komponen snort IDS (Intrusion Detection System) tersebut dapat digambarkan dalam gambar berikut.



-        IDS (Intrusion Detection System) dengan menggunakan Box
IDS (Intrusion Detection System) dengan menggunakan BOX adalah IDS (Intrusion Detection System) dengan yang merupakan product dari suatu perusahaan pengembang keamanan jaringan komputer (Vendor). Sama seperti IDS (Intrusion Detection System) Snort, IDS (Intrusion Detection System) dengan menggunakan Box ini memiliki kemampuan yang sama untuk melakukan pendeteksian terhadap intursion dalam sebuah jaringan. Pada IDS (Intrusion Detection System) dengan menggunakan Box allert yang digunakan dapat berupa message, message tersebut dapat berupa sms ataupun email ke administrator.
Untuk melakukan manajemen keamanan informasi pada sistem, haruslah terlebih dahulu diketahui karateristik yang di dapat dari penggunaan IDS (Intrusion Detection System) agar pengamanan tersebut dapat dilakukan secara maksimal.
Karateristik atau sifat yang dimiliki Oleh IDS () pada umumnya :
-        Suitability
Aplikasi IDS yang cenderung memfokuskan berdasarkan skema manajemen dan arsitektur jaringan yang dihadapkannya.
-        Flexibility
Aplikasi IDS yang mampu beradaptasi dengan spesifikasi jaringan yang akan dideteksi oleh aplikasi tersebut.
-        Protection
Aplikasi IDS yang secara ketat memproteksi gangguan yang sifatnya utama dan berbahaya.
-        Interoperability
Aplikasi IDS yang secara umum mampu beroperasi secara baik dengan perangkat-perangkat keamanan jaringan serta manajemen jaringan lainnya.
-        Comprehensiveness
Kelengkapan yang dimiliki oleh aplikasi IDS ini mampu melakukan sistem pendeteksian secara menyeluruh seperti pemblokiran semua yang berbentuk Java Applet, memonitor isi dari suatu email serta dapat memblokir address url secara spesifik.
-        Event Management
Konsep IDS yang mampu melakukan proses manajemen suatu jaringan serta proses pelaporan pada saat dilakukan setiap pelacakan, bahkan aplikasi ini mampu melakukan updating pada sistem basis data pola suatu gangguan.
-        Active Response
Pendeteksi gangguan ini mampu secara cepat untuk mengkonfigurasi saat munculnya suatu gangguan, biasanya aplikasi ini berintegrasi dengan aplikasi lainnya seperti aplikasi Firewall serta aplikasi IDS ini dapat mengkonfigurasi ulang spesifikasi router pada jaringannya.
-        Support
Lebih bersifat mendukung pada suatu jenis produk apabila diintegrasikan dengan aplikasi lain.
Kelebihan yang akan di dapatkan dengan menggunakan IDS (Intrusion Detection System) sebagai metode Keamanan :
1.       Memiliki Akurasi keamanan yang baik
     IDS (Intrusion Detection System) haruslah memiliki akurasi atau ketelitian, jadi IDS (Intrusion Detection System) yang baik adalah IDS (Intrusion Detection System) yang memiliki ketelitian yang baik untuk mengenal intrusion atau gangguan. Pada saat sekrarang ini IDS (Intrusion Detection System) telah memiliki ketelitian tinggi, yaitu mampu secara realtime mendeteksi dan melakukan blocking terhadap tindakan yang mencurigakan. Selain itu IDS () juga harus mampu memeriksa dan menganalisa pattern objek secara menyeluruh seperti paket – paket data baik Header Paket maupun Payload yang dipergunakan serta membedakan paket data yang keluar masuk dalam lalu lintas jaringan sehingga dapat mengenal benar karateristik trafic penyerang.
Oleh karena itu untuk melakukan hal tersebut, IDS (Intrusion Detection System) yang baik haruslah memiliki karateristik :
-        Memiliki kemampuan menganalisa protokol dari semua sumber lalu lintas (trafic).
-        Memiliki kemampuan menganalisa protokol secara stateful untuk Layer Network atau Layer ke tiga pada OSI Layer sampai dengan Layer Aplication atau Layer ke tujuh pada OSI Layer.
-        Memiliki kemampuan untuk melakukan perbandingan secara Context-Base, Multiple-Tringger, Multiple-Pattern signature dengan tujuan untuk dapat mengenal dan mengetahui jenis exploit yang dipergunakan.
-        Memiliki kemampuan Forward dan Backward apabila terjadi proses overlap (penumpukan data) pada IP Fragmen (Layer 3).
-        Memiliki kemampuan Forward dan Backward apabila terjadi proses overlap (penumpukan data) pada TCP Segment.
-        Memiliki kemampuan Forward dan Backward apabila terjadi kerancuan dahbketidakberesan di dalam implementasi protokol (Layer 4).
-        Memiliki kemampuan kontrol pada tingkat aplikasi protokol seperti :
HTTP, FTP, Telnet, RPC Fragmentasi, dan SNMP (Layer 6 dan Layer 7 ).

2.       Mampu Mendeteksi dan Mencegah Serangan.
IDS (Intrusion Detection System) haruslah dapat mendeteksi serangan dn juga mampu untuk melakukan pencegahan terhadap serangan tersebut,
IDS (Intrusion Detection System) yang baik dalam mengatasi serangan adalah IDS (Intrusion Detection System ) yang memiliki karateristik :
-        Dapat beroperasi secara in-line.
-        Memiliki kehandalan dan ketersediaan.
-        Deliver high performance.
-        Kebijakan policy pada IDS(Intrusion Detection System)yang dapat diatus sesuai dengan yang dibutuhkan.

3.       Memiliki cakupan yang Luas dalam Mengenal Proses Attacking
IDS (Intrusion Detection System) haruslah memiliki pengetahuan yang luas, dapat mengenal serangan apa yang belum dikenalnya, seperti contoh IDS(Intrusion Detection System) harus mampu mendeteksi serangan DOS mempergunakan analisis signature dan mampu mendeteksi segala sesuatu yang mencurigakan.
IDS (Intrusion Detection System) yang baik dalam pengenalan attacking adalah IDS (Intrusion Detection System) yang memiliki karateristik :
-        Memiliki AI () sehingga IDS (Intrusion Detection System) tersebut dapat mempelajari sendiri serangan – serangan yang datang.
-        Mampu melakukan proses deteksi trafic dan pembersihan terhadap host ( Layer  3 – Layer 7 ).
-        Mampu melakukan scanning TCP dan UDP.
-        Mampu memeriksa keberadaan backdoor.
4.       Dapat memeberikan Informasi tentang ancaman – ancaman yang terjadi.
5.       Memiliki tingkat Forensik yang canggih dan mampu menghasilkan reporing yang baik.
6.       Memiliki sensor yang dapat dipercaya untuk memastikan pendeteksian dan pencegahan.

Selanjutnya Apa itu NIDS (Network Intrusion Detection System) ?

NIDS (Network Intrusion Detection System)

     Untuk memahami NIDS yang tradisional atau konvensional, bayangkan jika anda memiliki seorang atau beberapa pakar protokol network yang dilengkapi dengan sebuah network analyzer atau alat penganalisis network dan mengamati lalu lintas network yang lewat. Spesialis-spesialis ini mengetahui tentang semua eksploit terakhir yang mungkin akan dicoba dilancarkan oleh seorang penyerang, dan mereka dengan teliti akan mengecek semua paket yang lewat untuk melihat apakah ada lalu lintas network yang mencurigakan yang sedang melewati kabel network.
     Jika para spesialis menemukan lalu lintas network yang mencurigakan, mereka dengan segera akan menghubungi administrator network dan memberitahukan temuan-temuannya kepada mereka.Jika Anda menghilangkan unsur manusia dari skenario ini, Anda akan memiliki sebuah Network Intrusion Detection System. Sebuah NIDS menangkap semua lalu lintas yang lewat di network, sama seperti sebuah network analyzer. Setelah informasi ini dibaca dan dicopy ke dalam memori, sistem tersebut akan membandingkan paket tersebut dengan sejumlah pola-pola serangan yang sudah diketahui.
     Sebagai contoh, jika NIDS mengetahui bahwa ada sebuah host tertentu yang secara berulang-ulang mengirimkan paket SYN ke host lain tanpa mencoba untuk menyelesaikan proses koneksi tersebut, maka NIDS akan mengidentifikasikan ini sebagai sebuah serangan SYN dan akan mengambil tindakan yang sesuai untuk mengatasinya. Sebuah NIDS yang baik mungkin memiliki lebih dari 100 pola serangan yang disimpan di database-nya.
     Aksi yang diambil bergantung pada NIDS tertentu yang Anda gunakan dan bagaimana Anda mengkonfigurasinya. Semua NIDS bisa membuat log untuk kejadian-kejadian yang mencurigakan. Beberapa NIDS bahkan bisa menyimpan hasil capture paket dari lalu lintas network dalambentuk aslinya (rawpacket) agar paket tersebut bisa dianalisis kemudian oleh administrator network. NIDS yang lain bisa dikonfigurasi untuk mengirimkan sebuah alert atau peringatan, seperti sebuah pesan e-mail atau sebuah panggilan pager. Banyak NIDS yang bisa mencoba untuk menghentikan transmisi yang mencurigakan dengan cara melakukan reset pada kedua ujung koneksi. Terakhir, beberapa NIDS bisa berinteraksi dengan sebuah firewall atau sebuah router untuk memodifikasi peraturan-peraturan filter dan memblokir host yang melakukan serangan.
Sebuah NIDS tradisional terdiri dari dua bagian:
·                     Sensor, yang akan mengcapture dan menganalisis lalu lintas network.
·           Konsol, dari mana Anda bisa mengelola sensor tersebut dan mengecek semua   laporan.
           Network Intrusion Detection System adalah sistem yang sangat haus akan sumber daya. Vendor – vendor NIDS biasanya memberikan rekomendasi untuk menjalankan sensor di sebuah sistem yang dedicated. Karena sebuah NIDS membuat log untuk semua lalu lintas network, maka sebuah ruang disk sekitar 100MB biasanya direkomendasikan, Anda perlu merencanakan untuk menggunakan ruang disk yang lebih banyak lagi kecuali jika Anda akan sering mengahpus database database tersebut atau jaringan anda hanya dilalui lalu lintas network yang sangat sedikit.
           Kebutuhan hardware untuk sistem dedicated yang menjalankan konsol NIDS adalah hampir sama, kecuali bahwa anda Anda harus menyisakan ruang disk yang cukup untuk menyimpan sebuah copy database dari setiap sensor.




BAB III
Penutup
Kesimpulan
Sebagai salah satu sistem pengamanan jaringan dan komputer, IDS hanya cocok digunakan sebagai salah satu simtem pengamanan dan tidak dapat dijadikan sebagai satu-satunya simstem tunggal untuk mengamankan jaringan. Karena karakteristik IDS yang hanya berfungsi sebagai pendeteksi dan pemberi peringatan terhadap gangguan yang datang dari luar dan dalam dari sistem jaringan itu sendiri. Sehingga IDS harus dikombinasikan dengan beberapa metode pengamanan lain untuk melengkapi kekurangna-kekurangan yang dimiliki oleh IDS. Misalnya dengan menggunakan Firewall sebagai tambahan. Banyak aplikasi IDS yang ada saat ini, namun aplikasi yang paling banyak digunakan adalah aplikasi SNORT. Karena selain free Snort juga mendukung semua platform dan berbagai macam Sistem Operasi. Selain ituSnort berbasis Open Surce.

Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Resolution and Image Size | Adobe Photoshop

B agi para Editor gambar & Fotografi pasti sudah sering mendengar istilah Resolution and Image Size. Tetapi banyak pemula Photoshop mas...

Cari Blog Ini

Blog Archive

Pages

Pages - Menu

Blog Archive